LAPORAN ILMU TANAH HUTAN KADAR AIR






KADAR AIR
(Laporan praktikum ilmu tanah hutan)






Oleh
Septo Widodo Pasaribu
1314151048













JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVESITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014






                      I.     PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Air memiliki fungsi penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Ternyata, air juga mempunyai fungsi yang sangat penting dalam tanah, antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.

Ada dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman, yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian besar bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air dengan cepat dan meneruskan air yang diterima permukaan tanah ke bawah.


B. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui pentingnya kadar air dalam tanah
2.      Agar mahsiswa dapat mengetahui dan mempelajari tentang  definisi kadar air tanah.
3.      Agar mahsiswa dapat mengetahui prinsip penetapan kadar air dengan metode oven pengering.






II. TINJAUAN PUSTAKA



Kadar air merupakan komponen utama tanaman yang merupakan 70% - 90% dari berat segar. Kebanyakan air yang terkandung dalam isi sel 80% - 90% yang merupakan media yang baik untuk banyak reaksi biokimia. Tetapi air mempunyai peranan lain dalam fisiologi tanaman dan keadaannya unik yang cocok dengan sifat fisik dan sifat kimianya yang diperankan ( Hanafiah, 2005 ).

Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tertentu.Adapun cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah yang kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu kira-kira 100o C – 110oC untuk waktu tertentu. Air yang hilang akibat pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak kebawah melalui proses penggerakan air jenuh. Gaya gravitasi  tidak berpengaruh terhadap penggerakan horizontal ( Hakim, dkk, 1986 ).

Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan ke dalam :
·      Gravimetrik
·      Tegangan dan hisapan
·      Hambatan listrik
·      Pembauran neutron (Hakim, dkk, 1986).

Kadar air juga dapat dinyatakan dalam persen volume, yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran mengenai ketersediaan air bagi tumbuhan pada volume tanah tertentu (Hardjowigeno, 1992).

Cara biasa menyatakan jumlah air yang terdapat dalam tanah adalah dalam persen tanah kering, bobot tanah lembab tak dipakai karena bergejolah dengan akar (Foth, 1995).

Kadar air tanah Alfisol merupakan perubahan regim kelembaban manusia atau bahkan frekuensi  yang tidak begitu sering akan mendorong periode jenuh yang silih berganti mendekati desikasi sedemikian rupa sehingga bahan-bahan yang dapat larut dalam air bergerak ke daerah jenuh dan mengendap dibagian yang kering yang tergantung pada tekstur solumnya. Peranan air dan suhu dalam hidrasi atau dehidrasi karbonasi dan hidrolisis cukup sulit untuk dimengerti sebagai hasil disolusi mineral, keragaman produk ion tidak hanya menggambarkan komposisi spesies yang terlarut (Hanafiah, 2005).







III. PROSEDUR PERCOBAAN

A.    Alat dan bahan
Adapun alat yang di gunakan dalam perktikum kali ini adalah sebagai berikut:Tabung selinder, Sekop/cangkulOven, Timbangan , Penggaris , Kertas, Eksikator, Neraca ohaus.
Bahan yang digunkan adalah Contoh tanah

B.     Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menentukan lokasi yang akan di lakukan penelitian
3.      Gali lubang yang pertama dengan kedalaman 10 cm,dan kedua 20 cm,dan yang ketiga 30 m.
4.      Timbang sempel tanah dengan menggunakan timbangan
5.      Oven tanah selama 1 hari
6.      Ukur kembali tanah dengan menggunakan timbangan
7.      Hitung kembali tanah untuk menentukan kadar air total yang ada didalam tanah tersebut.






IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Hasil Pengambilan atau pengamatan kadar air tanah yang dilakuakan pengambilan sampel tanah di lingkungan perpustakaan unila dapat di lihat sebagai berikut :

No
Kedalaman Tanah
Berat Basah
Berat Kering
Kadar Air
1.
1-10 cm (a)
4,86 gram
3,41 gram
1,45 gram
2.
1-10 cm (b)
10,42 gram
7,26 gram
3,16 gram
3.
10-20 cm (a)
7,19 gram
5,10 gram
2,09 gram
4.
10-20 cm (b)
9,52 gram
6,69 gram
2,83 gram


B. Pembahasan
Kadar air tanah adalah lapisan suatu tanah untuk menyerap tanah sampai fase kapasitas lapangnya terpenuhi. Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukan air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik graviatasi. Adapun rumus untuk mengetahui kadar air tanah yaitu :
Kadar air = Berat basah – Berat kering

Tanah yang telah diovenkan beratnya akan berkurang dari berat awal. Hal ini dikarenakan hilangnya kadar air yang terkandung pada tanah tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi . Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar air didalam tanah, misal kadar bahan organik tanah, kedalaman solum atau lapisan tanah, iklim, tumbuhan, senyawa kimiawi garam-garam dan senyawa pupuk. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, dengan adanya perbedaan jenis tekstur tanah dapat menggambarkan tingkat kemampuan tanah untuk mengikat air, misalnya tanah yang bertekstur liat lebih mampu mengikat air dalam jumlah banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir, sedangkan tanah yang bertekstur pasir lebih mampu mengikat air dari pada tanah yang bertekstur debu.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi k pori tanah, daadar air tanah adalah struktur tanah permeabilitas tanah.Tanah yang memiliki ruang pori lebih banyak maka akan mampu menyimpan air dalam jumlah yang lebih banyak karena ruang-ruang pori tanah akan terisi oleh air.








V. KESIMPULAN


Berdasarkan praktikum yang telah  dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah tersebut.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi.
3.      Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah dan kesesuaian tanah untuk diolah.







DAFTAR PUSTAKA



Hakim, dkk.1986.Dasar-dasar Ilmu Tanah.UNILA: Lampung.

Hanafiah, sutri.2005.Dasar-dasar Ilmu Tanah.Rajawali Pers: Jakarta.

Hardjowigeno.1992.Ilmu Tanah.Erlangga: Jakarta

















LAMPIRAN

















PERHITUNGAN



Lapangan bola


Sample 1

Kedalaman 1- 10 cm
Kadar air %     = Bobot air X 100% bobot tanah kering oven
                        = X 100%
                        =    143
Kadar air %     = 143 %

Kedalaman 10 – 20 cm
Kadar air %     = X 100 %
                        =     141
Kadar air %     = 141 %

Sample 2

Kedalaman 1 – 10 cm
Kadar air %     = X 100%
                        =     144
Kadar air %     = 144 %

Kedalaman 10 – 20 cm
Kadar air %     = X 100%
                        =     142
Kadar air %     = 142%







Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Label

Recent Posts