LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN



UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN
(Laporan Praktikum Biologi)



A.   LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbedaBahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan garam mineral Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita. Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan glukosa, karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, kami membuat laporan praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Muhlis Spd.
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama, menjaga keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh, dsb. Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung krbohidrat atau tidak, maka harus dilakukan percampuran bahan makanan dengan lugol dan akan berubah warna menjadi hitam kebiruan.Protein memiliki fungsi penting yaitu sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet/ungu maka makanan tersebut mengandung protein.Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai pembentuk membran sel. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant , maka makanan tersebut mengandung lemak.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
TUJUAN
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
  • Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.
BenedictsTest-2
B. DASAR TEORI
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
  • Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
  • Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
  • Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak  jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
  • Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan makanan lain,
  • Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
  • Pelindung alat tubuh yang lunak,
  • Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
  • Bahan penyusun membran sel,
  • Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Pisang
  • Kemiri
  • Margarin
  • Sari jeruk
D. CARA KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
2. Uji Lemak
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Diamati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
  • kemudian didiamkan selama beberapa menit
  • perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
4. Uji Protein
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
  • Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi
E. TABEL DATA PENGAMATAN
image
F. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Uji Roti
  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Uji Tempe
  • Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
  • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
  • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
  • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
Uji Putih Telur
  • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
  • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Pisang
  • Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
  • Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
  • Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa.
  • Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan.
Uji Kemiri
  • Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
  • Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
  • Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan.
Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan sari  jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena perubahan warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi lugol/kalium iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman
2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti saat diteteskan benedict warna berubah menjadi orange sedangkan tempe walaupun perubahan warnanya sedikit berwarna agak orange
3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Kedua perubahan warna sama-sama berwarna ungu
4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Margarin sepenuhnya meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan roti hanya sedikit noda transparan yang tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
  • Yang mengandung amilum adalah roti.
  • Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
  • Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
  • Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.
Sumber : Academia.edu (dengan editing)

Share:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN



JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi)




A.      Latar Belakang
Makhluk hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pembentuk makhluk hidup, dimana di dalam inti sel terjadi seluruh aktivitas sel. Sel-sel hidup itu bertambah besar, sementara berlangsung pula penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-lapisan dan lapisan-lapisan inilah yang akhirnya akan melakukan fungsinya pula dengan demikian terbentuk jaringan.
Gabungan dari beberapa sel membentuk suatu jaringan yang akan membentuk organ, gabungan beberapa organ akan membentuk sistem organ dan gabungan dari beberapa sistem organ akan membentuk suatu individu.
Jaringan merupakan gabungan dari beberapa sel. Tanpa adanya jaringan, maka makhluk hidup tidak dapat terbentuk. Karena itu, yang melatar belakangi kami melakukan percobaan ini agar kami mampu mengetahui dan mengenal jaringan. Serta menjelaskan jaringan yang menyusun tentang tumbuhan melalui akar, batang dan daun monokotil juga dikotil.


B.  Tujuan Praktikum 
1.      Mahasiswa mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan masing-masing penyusun tubuh tumbuhan.
3.      Mahasiswa mampu menjelaskan struktur berkas pengangkut pada tumbuhan.

C.    Dasar Teori
 Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel embrional akan berdiferensiasi menjadi bermacam-macam susunan yang selanjutnya disebut jaringan. Pada prinsipnya jaringan dalm tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa antara lain jaringan pelindung berupa epidermis, jaringan dasara berupa parenkim, jaringan penguat berupa sklerenkim dan kolenkim, jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. (Team teaching praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”. Universitas Negeri Gorontalo )
1.      Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus mengala
mi pembelahan atau masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus
untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukanya oleh sel meristem disebut derivatif
atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel
yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang mengalami diferensiasi akan kehilangan karakteristik embrioniknya dan menjadi dewasa/permanen.
Ciri-ciri jaringan meristem:
a)      Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan
b)      Ukuran selnya kecil dan seragam
c)      Letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel
d)     Bentuk sel bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis
e)      Banyak mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi
f)       Memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar
g)      Vakuola kecil atau hampir tidak ada

2.      Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi sel-sel yang dihasilkan jaringan meristem, sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan dewasa ada yang disebut permanen karena telah mengalami diferensiasi yang sifatnya irreversibel.
a)      Jaringan pelindung (epidermis)
 Jaringan epdermis merupakan jaringan paling luar yang menutup permukaan organ tumbuhan, seperti daun, bagian bunga, buah dan biji, serta batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalamnya. Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan.
b)      Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar, parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang, Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun, yang kadang terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, parenkim dijumpai sebagi parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
c)      Jaringan penguat/penyokong (sklerenkim dan kolenkim)
Jaringan penguat penyokong jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan agar dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selya telah mengalami spesialisasi. Berdasrkan bentuk dan sifatnya jaringan mekanik dibagi menjadi jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim.
d)     Jaringan pengangkut/vaskuler (xylem dan floem)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral dan air dari akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain, yaitu batang, akar, atau umbi. Floem terdiri dari buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem.
(Firdaus. http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/ PenelusuranInformasi/File-Pdf/jaringan_pada_tumbuhan_-plant_tissues.pdf)


D.    Alat dan Bahan
No
Nama
Gambar
Fungsi
1.
Mikroskop 

Digunakan untuk mengamati struktur dari jaringan penyusun tubuh tumbuhan
2.
Penampang melintang daun monokotil : Zea mays

Digunakan sebagai bahan percobaan dalam mengamati struktur jaringan daun monokotil
3.
Penampang melintang batang monokotil : Zea mays

Digunakan sebagai bahan percobaan dalam mengamati struktur jaringan batang monokotil
4.
Penampang melintang batang dikotil : Arachis hypogaea

Digunakan sebagai bahan percobaan dalam mengamati struktur jaringan batang dikotil
5.
Penampang melintang daun dikotil : karet

Digunakan sebagai bahan percobaan dalam mengamati struktur jaringan daun dikotil

E.     Cara Kerja
1.      Jaringan pada batang dan daun monokotil : Zea mays
a. Penampang melintang batang Zea mays
Pada batang
- Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang lemah
-Menggambar dan diberi keterangan
- Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis, hypodermis, berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim dan parenkim
- Mendapatkan gambar struktur jaringan batang monokotil

b. Penampang melintang daun Zea mays
Pada daun
§   Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang lemah
§   -Menggambar dan diberi keterangan
§   Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis dengan sel kipas dan stomata, berkas pengangkut serta jaringan mesofil.
§   Mendapatkan gambar struktur jaringan daun monokotil


2.      Jaringan pada batang dan daun dikotil : Arachis hypogaea
a.       Pada batang
Penampang melintang batang Arachis hypogaea
-            Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang lemah
-            Menggambar dan diberi keterangan
-            Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis, hypodermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, berkas pengangkut serta empulur
-            Mendapatkan gambar struktur jaringan batang dikotil

b.      Pada daun
Penampang melintang daun karet
-            Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang lemah
-            Menggambar dan diberi keterangan
-            Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis (stomata, trikoma), jaringan mesofil serta berkas pengangkut.
-            Mendapatkan gambar struktur jaringan daun dikotli

F.     Hasil Praktikum
1.      Jaringan batang monokotil : Zea mays
Struktur jaringan batang monokotil
a.         Epidermis
b.        Parenkim
c.         Sklerenkim
d.        Xilem
e.         Floem
f.         Hipodermis
2.      Jaringan daun monokotil: Zea mays
Struktur jaringan daun monokotil
a.         Epidermis
b.        b.Sel kipas
c.         Stomata
d.        Xilem
e.         Floem
3.      Jaringan batang dikotil : Arachis hypogaea
Struktur jaringan batang dikotil
a.       Epidermis
b.      Hipodermis
c.       Parenkim
d.      Kolenkim
e.       Sklerenkim
f.       Empulur
g.      Berkas pengangkut
4.      Jaringan daun dikotil : karet
Struktur Jaringan daun dikotil
a.       Epidermis
b.      Stomata
c.       Trikoma
d.      Mesofil
e.       Xilem
f.       Floem


G.    Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan, kita memperoleh data dari hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan maka dapat diketahui bahwa:
1.      Jaringan daun jagung
Untuk mengamati struktur jaringan daun tanaman monokotil kami menggunakan sedian / preparat melintang daun tanaman jangung ( Zea mays) menggunakan mikroskop dengan perbesaranan 10x4. Jaringan daun jagung merupakan objek pengamatan yang paling kompleks jika dibandingkan dengan ketiga objek pengamatan yang lainnya.
            Lapisan terluar dari daun ini adalah epidermis. Ada dua epidermis menurut posisinya pada daun,yaitu epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis atas terdapat pada permukaan daun, sedangkan epidermis bawah berada di bagian bawah daun.
            Adapun stomata terletak di antara jaringan epidermis yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, stomata adalah celah-celah yang memisahkan epidermis. Stomata juga sering disebut dengan mulut daun.
2.      Jaringan batang jagung
Selanjutnya dalam mengamati struktur jaringan batang tanaman monokotil kami menggunakan sedian / preparat melintang batang tanaman jangung ( Zea mays) menggunakan mikroskop dengan perbesaranan 16 X 10.
Susunan batang jagung relative sederhana dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan yang lainnya. Bila dipotong secara melintang, batang jagung terlihat seperti gabus atau spons, hal ini dikarenakan di antara jaringan-jaringan yang menyusun batang jagung tersebut terdapat bagian yang dinamakan ruang reksigen.
Namun, seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang lain, pada umumnya memiliki jaringan pengangkut yang kita kenal dengan xylem dan floem.

J.   Daftar Pustaka
Idel, Antoni dkk. 1999." Pintar Biologi". Surabaya : Gitamedi Press         
Firdaus, 2009.http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/File-
    Pdf/jaringan_ pada_tumbuhan_-plant_tissues.pdf
Pratiwi, D.A. Maryati. Srikini. Suharno dan S. Bambang. 2006. ”Biology”.
     Jakarta : Erlangga.
Suripto, H. 1990. “Struktur Hewan”. Bandung : ITB.
Sastrodinoto, S
Team teaching praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.
     Universitas Negeri Gorontalo





Jawaban Tugas
1)      Gambarkan diagram bagian sel secara umum !

Jawaban :
Sentriol

Plastida

Vakuola

Ribosom

Mitokondria

Retikulum

Badan Golgi

lisosom

Struktur sel

Sitoplasma

Membran Plasma

Inti Sel
 
2)      Jelaskan 3 Macam sediaan yang anda ketahui !
Jawaban :
Ø  Sediaan Segar  yaitu sediaan yang langsung dibuat saat penelitian dan hanya bisa di gunakan sekali percobaan  dan bersifat tidak tahan lama.
Ø  Sediaan semi-awetan yaitu sediaan yang telah diawetkan tetapi hanya tahan beberapa waktu saja dan dapat digunakan untuk beberapa kali dalam percobaan.
Ø  Sediaan Awetan yaitu sediaan yang telah diawetkan dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama atau selama-lamanya.
3)      Jelaskan mengapa sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan ?
Jawaban :
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan itu menyebabkan bentuk sel tumbuhan lebih tetap.   Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel sehingga sel tumbuhan tidak dapat berubah-ubah atau kaku. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel yang memungkinkan sel hewan dapat berubah-ubah. hal ini tidak lepas dari proses pertahanan hidup mahluk hidup sehingga masing-masing sel memiliki caranya tersendiri dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya maupun kelompoknya.
4)      Jelaskan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan dilihat dari struktur !
Jawaban :
Jika dilihat dari struktur maka akan tampak bahwa sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan dimana sel hewan strukturnya diantaranya memiliki organel sel sentrososom,sentriol yang tidak terdapat didalam sel tumbuhan dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Dan pada umumnya mempunyai silia ataupun flagel. Sedangkan sel tumbuhan strukturnya yaitu memiliki organel sel berupa dinding sel,vakuola, kloroplas yang tidak terdapat pada sel hewan dan memiliki bentuk sel yang beraturan. Ketidak beraturan ini dipengaruhi oleh struktur dan fungsi yang berbeda.

Share:

Popular

Label

Recent Posts