LAPORAN SILVIKULTUR KONTINER PERTUMBUHAN SEMAI

LAPORAN SILVIKULTUR KONTINER PERTUMBUHAN SEMAI 


KONTINER DAN PERTUMBUHAN SEMAI
(Laporan Praktikum Silvikulur)









Oleh

Septo Widodo Pasaribu














FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014





I. PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang


Kontiner digunakan dengan maksud untuk mempersiapkan semai agar memiliki kondisi yang optimal pada waktu penanaman. Penetapan penggunaan kontiner dalam penyiapan bibit harus dipertimbangkan secara matang, karena ini berkaitan dengan biaya operasional. Pertimbangan tersebut meliputi kondisi bibit, kemudahan dalam pengemasan dan transportasi, serta nilai ekonominys. Dengan menggunakan kontiner, bibit akan menjadi lebih mahal, memakan banyak tempat, dan transportasi lebih mahal. Namun dari sisi lain penggunaan kontiner lebih menguntungkan, karena tanaman sudah lebih siap untuk ditanam.

1.2 Tujuan


Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai.


II. TINJAUAN PUSTAKA




Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Jenis media tanam yang digunakan pada setiap daerah tidak selalu sama. Di Asia Tenggara, misalnya, sejak tahun 1940 menggunakan media tanam berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa, kulit kelapa, atau batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tidak hanya digunakan secara tunggal, tetapi bisa dikombinasikan antara bahan satu dengan yang lainnya. Misalnya, pakis dan arang dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi media tanam baru. Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam, seorang hobiis harus memiliki pemahaman mengenai karakteristik media tanam yang mungkin berbeda dari setiap jenisnya (bpprejotangan, 2009).


Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah unsur hara. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai sifat cepat tumbuh akan membutuhkan


banyak unsur hara dan media yang baik. Wareng (Gmelina arborea Roxb.) termasuk salah satu jenis tanaman yang mempunyai sifat cepat tumbuh. Salah satu cara untuk menambah unsur hara adalah dengan memberikan pupuk NPK. Selain itu, media yang digunakan diharapkan dapat menunjang pertumbuhan semai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk NPK yang paling baik terhadap pertumbuhan semai wareng, untuk mengetahui komposisi media sapih yang paling baik terhadap pertumbuhan semai wareng, dan untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara dosis pupuk dan komposisi media sapih yang terbaik terhadap pertumbuhan semai wareng (Iin Indah,2009).

Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan air dan hara sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai organisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak (Direktorat Hutan, 1990).



III. METODE PRAKTIKUM




3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain polybag ukuran besar 2 buah, polybag ukuran sedang 2 buah, dan polybag ukuran kecil 2 buah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bibit mahoni (Swietenia spp).

3.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan sebagai berikut.
1.    Menyiapkan media tanah.
2.    Menyiapkan polybag ukuran besar 2 buah, polybag ukuran sedang 2 buah, dan polybag ukuran kecil 2 buah.
3.    Memasukkan media tanah ke dalam masing-masing polybag.
4.    Menyiapkan bibit mahoni.
5.    Menanam bibit mahoni ke dalam masing-masing polybag.
6.    Mengamati pertumbuhan bibit mahoni yang ditanam pada masing-masing polybag selama 1 bulan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN




4.1 Hasil


Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kontiner Terhadap Pertumbuhan Semai
Perlakuan

Tinggi Tanaman Pada Minggu (cm)
Rata-rata
Keterangan
I
II
III
IV
Polybag
Besar
K1
15
16
17
19
16,75
Hidup
K2
14
14
15
17
15
Polybag
Sedang
K1
17
18
19
21
18,75
Hidup
K2
12
13
14
16
13,75
Polybag
Kecil
K1
17
18
19
21
18,75
Hidup
K2
16
17
20
20
18,25



4.2 Pembahasan


Pada praktikum pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai digunakan semai mahoni (Swietenia sp) sebagai bahan tanaman dan polybag yang masing-masing berukuran besar, sedang, dan kecil sebanyak 2 buah masing-masing. Pengamatan dilakukan selama 1 bulan dan bahan pengamatan adalah tinggi semai pada setiap minggu. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pada setiap minggu semai mahoni yang ditanam tingginya bertambah pada masing-masing polybag. Pada polybag ukuran besar yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 16,75 cm. Pada polybag ukuran besar yang kedua rata-rata


pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 15 cm. Pada polybag ukuran sedang yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 18,75 cm. Pada polybag ukuran sedang yang kedua rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 13,75 cm. Kemudian pada polybag ukuran kecil yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 18,75 cm. Pada polybag ukuran kecil yang kedua rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 18,25 cm. Dari masing-masing polybag, rata-rata pertumbuhan semai yang paling besar yaitu pada polybag ukuran kecil. Ini berarti pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia sp) yang paling baik adalah pada polybag ukuran kecil.

Adapun kendala yang dialami selama praktikum adalah kurangnya persiapan kelompok karena semai yang akan ditanam tidak dipersiapkan terlebih dahulu sehingga praktikum membutuhkan waktu yang cukup lama.  


V. KESIMPULAN DAN SARAN




5.1 Kesimpulan


Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut.
1.    Dari praktikum yang telah dilakukan, pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia sp) yang paling baik adalah polybag ukuran kecil dengan rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan paling besar yaitu 18,75 cm pada polybag ukuran kecil yang pertama dan 18,25 cm pada polybag kecil yang kedua.

5.2 Saran


Koordinasi dalam kelompok harus lebih ditingkatkan lagi agar persiapan untuk praktikum bisa lebih baik. Kemudian untuk asisten dosen harus lebih membimbing praktikan dengan lebih baik dan lebih sabar.


DAFTAR PUSTAKA




Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Teknik Pembuatan Tanaman Swietenia macrophylla King (Mahoni). Direktorat Hutan Tanaman Industri. Maret 1990.






LAMPIRAN




 
Gambar 1. Proses Pembuatan Kontiner




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Label

Recent Posts