I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kontiner digunakan dengan maksud untuk
mempersiapkan semai agar memiliki kondisi yang optimal pada waktu penanaman.
Penetapan penggunaan kontiner dalam penyiapan bibit harus dipertimbangkan
secara matang, karena ini berkaitan dengan biaya operasional. Pertimbangan
tersebut meliputi kondisi bibit, kemudahan dalam pengemasan dan transportasi,
serta nilai ekonominys. Dengan menggunakan kontiner, bibit akan menjadi lebih
mahal, memakan banyak tempat, dan transportasi lebih mahal. Namun dari sisi
lain penggunaan kontiner lebih menguntungkan, karena tanaman sudah lebih siap
untuk ditanam.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai
berikut.
1. Untuk
mengetahui pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Media tanam merupakan komponen utama
ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan
dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan
standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang
sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan
angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan
daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan
unsur hara. Jenis media tanam yang digunakan pada setiap
daerah tidak selalu sama. Di Asia Tenggara, misalnya, sejak tahun 1940
menggunakan media tanam berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa, kulit
kelapa, atau batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tidak hanya digunakan
secara tunggal, tetapi bisa dikombinasikan antara bahan satu dengan yang
lainnya. Misalnya, pakis dan arang dicampur dengan perbandingan tertentu hingga
menjadi media tanam baru. Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai
dengan jenis tanaman yang akan ditanam, seorang hobiis harus memiliki pemahaman
mengenai karakteristik media tanam yang mungkin berbeda dari setiap jenisnya
(bpprejotangan, 2009).
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah unsur hara. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai sifat
cepat tumbuh akan membutuhkan
banyak unsur hara dan media yang baik.
Wareng (Gmelina arborea Roxb.)
termasuk salah satu jenis tanaman yang mempunyai sifat cepat tumbuh. Salah satu
cara untuk menambah unsur hara adalah dengan memberikan pupuk NPK. Selain itu,
media yang digunakan diharapkan dapat menunjang pertumbuhan semai. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk NPK yang paling baik terhadap
pertumbuhan semai wareng, untuk mengetahui komposisi media sapih yang paling
baik terhadap pertumbuhan semai wareng, dan untuk mengetahui pengaruh kombinasi
antara dosis pupuk dan komposisi media sapih yang terbaik terhadap pertumbuhan
semai wareng (Iin Indah,2009).
Tanah merupakan bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan air dan hara sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai organisme. Bagi sebagian besar hewan
darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak (Direktorat Hutan, 1990).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain polybag
ukuran besar 2 buah, polybag ukuran sedang 2 buah, dan polybag ukuran kecil 2
buah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bibit mahoni (Swietenia spp).
3.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan sebagai
berikut.
1.
Menyiapkan media tanah.
2.
Menyiapkan polybag ukuran besar 2 buah,
polybag ukuran sedang 2 buah, dan polybag ukuran kecil 2 buah.
3.
Memasukkan media tanah ke dalam
masing-masing polybag.
4.
Menyiapkan bibit mahoni.
5.
Menanam bibit mahoni ke dalam
masing-masing polybag.
6.
Mengamati pertumbuhan bibit mahoni yang
ditanam pada masing-masing polybag selama 1 bulan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut.
Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kontiner Terhadap Pertumbuhan Semai
Perlakuan
|
|
Tinggi Tanaman Pada Minggu (cm)
|
Rata-rata
|
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Polybag
Besar
|
K1
|
15
|
16
|
17
|
19
|
16,75
|
Hidup
|
K2
|
14
|
14
|
15
|
17
|
15
|
Polybag
Sedang
|
K1
|
17
|
18
|
19
|
21
|
18,75
|
Hidup
|
K2
|
12
|
13
|
14
|
16
|
13,75
|
Polybag
Kecil
|
K1
|
17
|
18
|
19
|
21
|
18,75
|
Hidup
|
K2
|
16
|
17
|
20
|
20
|
18,25
|
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengaruh kontiner terhadap
pertumbuhan semai digunakan semai mahoni (Swietenia
sp) sebagai bahan tanaman dan polybag yang masing-masing berukuran besar,
sedang, dan kecil sebanyak 2 buah masing-masing. Pengamatan dilakukan selama 1
bulan dan bahan pengamatan adalah tinggi semai pada setiap minggu. Dari hasil
pengamatan yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pada setiap minggu semai mahoni
yang ditanam tingginya bertambah pada masing-masing polybag. Pada polybag
ukuran besar yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah
16,75 cm. Pada polybag ukuran besar yang kedua rata-rata
pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 15
cm. Pada polybag ukuran sedang yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama
1 bulan adalah 18,75 cm. Pada polybag ukuran sedang yang kedua rata-rata
pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 13,75 cm. Kemudian pada polybag ukuran
kecil yang pertama rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan adalah 18,75 cm.
Pada polybag ukuran kecil yang kedua rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan
adalah 18,25 cm. Dari masing-masing polybag, rata-rata pertumbuhan semai yang paling
besar yaitu pada polybag ukuran kecil. Ini berarti pengaruh kontiner terhadap
pertumbuhan semai mahoni (Swietenia sp)
yang paling baik adalah pada polybag ukuran kecil.
Adapun kendala yang dialami selama
praktikum adalah kurangnya persiapan kelompok karena semai yang akan ditanam
tidak dipersiapkan terlebih dahulu sehingga praktikum membutuhkan waktu yang
cukup lama.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut.
1.
Dari praktikum yang telah dilakukan,
pengaruh kontiner terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia sp) yang paling baik adalah polybag ukuran kecil dengan
rata-rata pertumbuhan semai selama 1 bulan paling besar yaitu 18,75 cm pada
polybag ukuran kecil yang pertama dan 18,25 cm pada polybag kecil yang kedua.
5.2 Saran
Koordinasi dalam kelompok harus lebih
ditingkatkan lagi agar persiapan untuk praktikum bisa lebih baik. Kemudian
untuk asisten dosen harus lebih membimbing praktikan dengan lebih baik dan
lebih sabar.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan.
Teknik Pembuatan Tanaman Swietenia macrophylla King (Mahoni).
Direktorat Hutan Tanaman Industri. Maret 1990.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar