LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN
JARINGAN PENYUSUN TUBUH TUMBUHAN
(Laporan
Praktikum Biologi)
A. Latar Belakang
Makhluk
hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk makhluk hidup. Sel
merupakan unit terkecil pembentuk makhluk hidup, dimana di dalam inti sel
terjadi seluruh aktivitas sel. Sel-sel hidup itu bertambah besar, sementara
berlangsung pula penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-lapisan dan
lapisan-lapisan inilah yang akhirnya akan melakukan fungsinya pula dengan
demikian terbentuk jaringan.
Gabungan
dari beberapa sel membentuk suatu jaringan yang akan membentuk organ, gabungan
beberapa organ akan membentuk sistem organ dan gabungan dari beberapa sistem
organ akan membentuk suatu individu.
Jaringan
merupakan gabungan dari beberapa sel. Tanpa adanya jaringan, maka makhluk hidup
tidak dapat terbentuk. Karena itu, yang melatar belakangi kami melakukan
percobaan ini agar kami mampu mengetahui dan mengenal jaringan. Serta
menjelaskan jaringan yang menyusun tentang tumbuhan melalui akar, batang dan
daun monokotil juga dikotil.
B. Tujuan
Praktikum
1.
Mahasiswa mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan masing-masing penyusun tubuh tumbuhan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur berkas pengangkut pada tumbuhan.
C.
Dasar Teori
Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang
berasal dari pembelahan sel embrional akan berdiferensiasi menjadi
bermacam-macam susunan yang selanjutnya disebut jaringan. Pada prinsipnya
jaringan dalm tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan dewasa antara lain jaringan pelindung berupa
epidermis, jaringan dasara berupa parenkim, jaringan penguat berupa sklerenkim
dan kolenkim, jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. (Team teaching praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.
Universitas Negeri Gorontalo )
1.
Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus
mengala
mi pembelahan atau masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah
terus
untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap
berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial atau sel permulaan.
Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukanya oleh sel meristem disebut
derivatif
atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi
sel
yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang mengalami
diferensiasi akan kehilangan karakteristik embrioniknya dan menjadi
dewasa/permanen.
Ciri-ciri
jaringan meristem:
a)
Sel-selnya
muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan
b)
Ukuran
selnya kecil dan seragam
c)
Letak sel-sel
rapat, tidak ada ruang antar sel
d)
Bentuk sel
bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis
e)
Banyak
mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi
f)
Memiliki
inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar
g)
Vakuola
kecil atau hampir tidak ada
2.
Jaringan
Dewasa
Jaringan
dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi sel-sel yang
dihasilkan jaringan meristem, sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan
dewasa pada umumnya pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan
dewasa ada yang disebut permanen karena telah mengalami diferensiasi yang
sifatnya irreversibel.
a)
Jaringan
pelindung (epidermis)
Jaringan epdermis merupakan jaringan paling
luar yang menutup permukaan organ tumbuhan, seperti daun, bagian bunga, buah
dan biji, serta batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan
epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian
sebelah dalamnya. Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda
pada berbagai jenis organ tumbuhan.
b)
Jaringan
dasar (parenkim)
Jaringan
parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena
dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar,
parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.
Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang, Pada daun, parenkim
merupakan mesofil daun, yang kadang terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan
jaringan bunga karang, parenkim dijumpai sebagi parenkim penyimpan cadangan
makanan pada buah dan biji.
c)
Jaringan
penguat/penyokong (sklerenkim dan kolenkim)
Jaringan
penguat penyokong jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan agar
dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Disebut juga
jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta
sel-selya telah mengalami spesialisasi. Berdasrkan bentuk dan sifatnya jaringan
mekanik dibagi menjadi jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim.
d)
Jaringan
pengangkut/vaskuler (xylem dan floem)
Jaringan
pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem
meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan
parenkim xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral
dan air dari akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain, yaitu batang, akar, atau
umbi. Floem terdiri dari buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem.
(Firdaus. http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/
PenelusuranInformasi/File-Pdf/jaringan_pada_tumbuhan_-plant_tissues.pdf)
D. Alat dan
Bahan
No
|
Nama
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Mikroskop
|
Digunakan
untuk mengamati struktur dari jaringan penyusun tubuh tumbuhan
|
|
2.
|
Penampang melintang daun monokotil
: Zea mays
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan daun monokotil
|
|
3.
|
Penampang melintang batang
monokotil : Zea mays
|
Digunakan sebagai bahan percobaan dalam
mengamati struktur jaringan batang monokotil
|
|
4.
|
Penampang melintang batang dikotil
: Arachis hypogaea
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan batang dikotil
|
|
5.
|
Penampang melintang daun dikotil :
karet
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan daun dikotil
|
E. Cara Kerja
1. Jaringan pada batang dan daun monokotil : Zea mays
a. Penampang melintang batang Zea mays
|
Pada batang
- Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang
lemah
-Menggambar dan diberi keterangan
- Memperhatikan strukturnya terutama jaringan
epidermis, hypodermis, berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim dan
parenkim
- Mendapatkan gambar struktur jaringan batang
monokotil
|
b. Penampang melintang daun Zea mays
|
Pada
daun
§
Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang
lemah
§
-Menggambar dan diberi keterangan
§
Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis
dengan sel kipas dan stomata, berkas pengangkut serta jaringan mesofil.
§ Mendapatkan gambar struktur
jaringan daun monokotil
|
2.
Jaringan
pada batang dan daun dikotil : Arachis
hypogaea
a. Pada batang
Penampang melintang batang Arachis hypogaea
|
-
Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang
lemah
-
Menggambar dan diberi keterangan
-
Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis,
hypodermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, berkas pengangkut serta empulur
-
Mendapatkan gambar struktur jaringan batang dikotil
|
b. Pada daun
Penampang melintang daun karet
|
-
Diamati pada mikroskop menggunakan perbesaran yang
lemah
-
Menggambar dan diberi keterangan
-
Memperhatikan strukturnya terutama jaringan epidermis
(stomata, trikoma), jaringan mesofil serta berkas pengangkut.
-
Mendapatkan gambar struktur jaringan daun dikotli
|
F.
Hasil
Praktikum
1.
Jaringan
batang monokotil : Zea mays
Struktur
jaringan batang monokotil
a.
Epidermis
b.
Parenkim
c.
Sklerenkim
d.
Xilem
e.
Floem
f.
Hipodermis
2.
Jaringan
daun monokotil: Zea mays
Struktur
jaringan daun monokotil
a.
Epidermis
b.
b.Sel kipas
c.
Stomata
d.
Xilem
e.
Floem
3. Jaringan
batang dikotil : Arachis hypogaea
Struktur
jaringan batang dikotil
a. Epidermis
b. Hipodermis
c. Parenkim
d. Kolenkim
e. Sklerenkim
f. Empulur
g. Berkas pengangkut
4. Jaringan
daun dikotil : karet
Struktur
Jaringan daun dikotil
a. Epidermis
b. Stomata
c. Trikoma
d. Mesofil
e. Xilem
f. Floem
G.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, kita
memperoleh data dari hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan maka dapat
diketahui bahwa:
1.
Jaringan daun jagung
Untuk mengamati struktur jaringan daun tanaman
monokotil kami menggunakan sedian / preparat melintang daun tanaman jangung ( Zea mays) menggunakan mikroskop dengan
perbesaranan 10x4. Jaringan daun jagung merupakan objek pengamatan yang paling
kompleks jika dibandingkan dengan ketiga objek pengamatan yang lainnya.
Lapisan terluar dari daun
ini adalah epidermis. Ada dua epidermis menurut posisinya pada daun,yaitu
epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis atas terdapat pada permukaan
daun, sedangkan epidermis bawah berada di bagian bawah daun.
Adapun stomata terletak di
antara jaringan epidermis yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, stomata
adalah celah-celah yang memisahkan epidermis. Stomata juga sering disebut
dengan mulut daun.
2.
Jaringan batang jagung
Selanjutnya dalam mengamati struktur jaringan batang
tanaman monokotil kami menggunakan sedian / preparat melintang batang tanaman
jangung ( Zea mays) menggunakan
mikroskop dengan perbesaranan 16 X 10.
Susunan batang jagung relative sederhana dibandingkan
dengan tumbuh-tumbuhan yang lainnya. Bila dipotong secara melintang, batang
jagung terlihat seperti gabus atau spons, hal ini dikarenakan di antara
jaringan-jaringan yang menyusun batang jagung tersebut terdapat bagian yang
dinamakan ruang reksigen.
Namun, seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang lain, pada
umumnya memiliki jaringan pengangkut yang kita kenal dengan xylem dan floem.
J. Daftar Pustaka
Idel, Antoni dkk. 1999." Pintar Biologi". Surabaya :
Gitamedi Press
Firdaus,
2009.http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/File-
Pdf/jaringan_ pada_tumbuhan_-plant_tissues.pdf
Pdf/jaringan_ pada_tumbuhan_-plant_tissues.pdf
Pratiwi, D.A.
Maryati. Srikini. Suharno dan S. Bambang. 2006. ”Biology”.
Jakarta : Erlangga.
Jakarta : Erlangga.
Suripto, H. 1990. “Struktur Hewan”.
Bandung : ITB.
Sastrodinoto, S
Team teaching
praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.
Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo
Jawaban Tugas
1) Gambarkan diagram bagian sel secara umum !
Jawaban :
Sentriol
|
Plastida
|
Vakuola
|
Ribosom
|
Mitokondria
|
Retikulum
|
Badan
Golgi
|
lisosom
|
Struktur
sel
|
Sitoplasma
|
Membran
Plasma
|
Inti Sel
|
2) Jelaskan 3
Macam sediaan yang anda ketahui !
Jawaban :
Ø Sediaan Segar yaitu sediaan yang langsung dibuat saat
penelitian dan hanya bisa di gunakan sekali percobaan dan bersifat tidak tahan lama.
Ø Sediaan semi-awetan yaitu sediaan yang
telah diawetkan tetapi hanya tahan beberapa waktu saja dan dapat digunakan
untuk beberapa kali dalam percobaan.
Ø Sediaan Awetan yaitu sediaan yang
telah diawetkan dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama atau
selama-lamanya.
3) Jelaskan mengapa
sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan ?
Jawaban :
Sel hewan
berbeda dengan sel tumbuhan karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan
itu menyebabkan bentuk sel tumbuhan lebih tetap. Dinding sel bersifat tidak elastis dan
membatasi perubahan ukuran sel sehingga sel tumbuhan tidak dapat berubah-ubah
atau kaku. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel yang memungkinkan sel
hewan dapat berubah-ubah. hal ini tidak lepas dari proses pertahanan hidup
mahluk hidup sehingga masing-masing sel memiliki caranya tersendiri dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya maupun kelompoknya.
4) Jelaskan
perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan dilihat dari struktur !
Jawaban :
Jika dilihat
dari struktur maka akan tampak bahwa sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan
dimana sel hewan strukturnya diantaranya memiliki organel sel
sentrososom,sentriol yang tidak terdapat didalam sel tumbuhan dan memiliki
bentuk yang tidak beraturan. Dan pada umumnya mempunyai silia ataupun flagel.
Sedangkan sel tumbuhan strukturnya yaitu memiliki organel sel berupa dinding
sel,vakuola, kloroplas yang tidak terdapat pada sel hewan dan memiliki bentuk
sel yang beraturan. Ketidak beraturan ini dipengaruhi oleh struktur dan fungsi
yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar