KEBAKAAN
(Laporan Praktikum Biologi)
Oleh
Septo Widodo Pasaeibu
NPM: 1314151048
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
Judul
Praktikum : Kebakaan
Tanggal
Praktikum : 30 Oktober 2013
Tempat
praktikum : Laboratorium Botani
Nama : Septo Widodo Pasaribu
NPM : 1314151052
Fakultas
:
Pertanian
Jurusan : Kehutanan
Kelompok :4 (empat)
Bandar
Lampung, 16 Oktober
2013
Mengetahui,
Asisten
Dosen
Yusrina Avrianti Setiawan
NPM:
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
DAFTAR
ISI..........................................................................................................ii
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................................................1
B.Tujuan
Percobaan.............................................................................................1
II.TINJAUAN PUSTAKA
III.PROSEDUR
PERCOBAAN
A.Alat dan
Bahan...............................................................................................6
B.Cara
Kerja.......................................................................................................6
IV.HSIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil
Pengamatan..........................................................................................8
B.Pembahasan...................................................................................................9
V.KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara
etimologi kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin yang berarti
asal mula kejadian. Namun genetika bukanlah asal mula kejadian meskipun pada
batas tertentu ada juga kaitannya dengan hal itu, Hereditas adalah suatu proses
penurunan sifat dari induk. Keturunannya dari gen bukan dalam bentuk tingkah laku meleinkan
struktur tubuh pendapat dicetuskan oleh Wetherington. Secara umum hereditas
diartikan sebagai penurunan sifat dari induk ke keturunannya baik secara
biologis melelui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisawarisan
gelar,atau status sosial . pewarisan sifat ini biasanya berhubungan dengan
struktur tubuh dan bukan tingkah laku. Hereditas adalah sebuah konsep yang
telah berkembang sejak jaman filsuf yunani kuno. Sedangkan Aristoteles menduga
bahwa semen pejantan dan betina bercampur pada saat pembuahan konsep yang lebih
ekstrim lagi dikemukakan oleh pangenesis yang mempercayai bahwa pewarisan sifat
berhubungan dengan darah karena itu munculah istilah darah murni,darah turunan,
dan darah bangsawan. Teori pangenesis kemudian dipatahkan oleh francis galton
melalui percobaan.
B.Tujuan
Percobaan
Tujuan
percobaan adalah sebagai berikut:
1.Mengetahui
informasi yang dapat diperoleh dari latihan.
2.Mengetahui
adanya gen gen yang dominan dan resesif dan pengaruhnya terhadap fenotip dari
individu.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu
genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan (heredity) atau konstansi
dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk
karakter organisme. Unit keturunan disebut gen, adalah suatu segmen DNA yang
nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu.
Pendekatan tradisional pada genetika telah mengidentifikasikan gen sebagai
dasar kontribusi karakter fenotip atau karakter dari keseluruhan stuktural dan
fisiologis dari suatu sel atau organisme, karakter fenotip seperti warna mata
pada manusia atau resistensi terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya di
amati pada tingkat organisme. Dasar kimia untuk variasi daam fenotip, atau
perubahan urutan DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen (Sastrodinoto,
1990).
Ada dua
hukum Mendel yang pokok yaitu
:
a.
Hukum Mendel I
Dalam
pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Untuk membuktikan
hukum Mendel dilakukan penyilangan dengan memperhatikan satu sifat beda dan
monohybrid.
b. Hukum
Mendel II
Pada saat
pembelahan miosis yaitu pada pembentukan gamet gen sealel akan memisahkan diri
secara bebas dan akan mengelompokkan dengan gen lain yang bukan alelnya ( Surya
,1996).
Bahwa hukum
segregasi secara bebas (Hukum Pertama Mendel) secara garis besar mencakup tiga
pokok yaitu :
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif
yang mengatur variasi pada karakter. Ini
adalah konsep mengenai alel.
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan
terekspresikan. Alel resesif yang tidak
terekspresikan tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk.
Hukum Mendel kedua menyatakan
bahwa, setiap ahli dari sepasang alel boleh bergabung secara acak dengan satu
alel mana saja dari pasangan gen yang lain ketika berlangsung pembelahan
reduksi (meoisis) pada waktu pembentukan gamet-gamet. Jadi, segregasi
pasangan gen tersebut tidak saling ketergantungan dengan pemisahan gen lainnya.
Dalam salah satu percobaanya, Mendel menyilangkan varietas biji bulat dengan
biji keriput. Generasi parentalnya disebut generasi P, serbuk sari dari benang
sari varietas biji bulat dan diserbuki oleh putik varietas biji keriput. Silang
berlawanan dilakukan serbuk sari, benang sari varietas biji keriput dioleskan
pada puti varietas biji bulat. Dalam kasus ini dihasilkan oleh bunga yang
diserbuk silang ini bulat- bulat tidak ada biji yang berbentuk pertengahan
(Kimball, 1994)
Tiap sifat
organisme hidup dikendalikan oleh
sepasang faktor keturunan pada waktu itu mendel belum menggunakan istilah gen.
Tiap faktor pasangan keturunan menunjukan alternatif sesamanya kedua bentuk
alternatif disebut pasangan alela. Satu dari pasangan alela tersebut dominan
dan menutup alela yang resesif bila keduanya ada bersama-sama. Pasa pembentukan
gamet alela akan memasah, setiap gamet menerima satu faktor alela tersebut,
disebut dengan hukum pemisahan mendel atau prinsip segregasi secara bebas.
Genotip adalah komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara fisik). Fenotip
adalah sifat yang tampak pada keturunan (Sichesse,2012)
Lingkungan adalah
keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik,
masyarakat tempat anak bergaul juga bermain main sehari hari dan keadaan
sekelilingnya, flora faunannya. Jadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
manusia adalah faktor hereditas dan faktor lingkungan (Said,2010)
Hingga sekarang masih
dijumpai berbagai anggapan atau pandangan yang kurang tepat mengenai pewarisan
sifat. Pandangan atau faham semacam ini tidak hannya diperlihatkan oleh para
orang awam yang relatif kurang mengenal ilmu genetika tetapi kurang disadari
bahwa berkembang juga ditengag masyarakat modern dengan tingkat pengetahuan dan
wawasan yang cukup memadai. Banyak sekali beberapa kesalah pahaman yang
berkaitan dengan pewarisan sifat, khususnya pada manusia (Baim,20120
III.PROSEDUR
PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan pada percobaan mengenai golongan darah yaitu jarum Franke,
gelas obyek, dan penutup. Sedangkan untuk percobaan fenotipe yaitu menggunakan
tabel fenotipe.
Bahan yang
digunakan untuk percobaan golongan darah yaitu serum berisi antibodi, anti A,
anti B, dan darah praktikan. Sedangkan untuk percobaan fenotipe yaitu
menggunakan kaca pembesar.
3.2 Cara
Kerja
A.
Cara kerja tipe golongan darah
1. Membagi
gelas obyek menjadi 3 bagian dan tandai bagian paling kiri dengan A, sebelah kanannya B dan yang
paling kanan C sebagai tanda kontrol. Atau gunakan 3 gelas obyek yang berbeda
2.Mensterilkan terilkan jarum Franke
dengan memanaskannya di atas lampu spiritus selama kira-kira 5 menit.
3. Dengan
alkohol 70% mengusapkan jari tengah dan
juga jarum Franke yang akan digunakan. Kemudian dengan jarum Franke tusuklah
jari tengah sehingga keluar darahnya.
4.Meneteskan darah anda pada
masing-masing gelas obyek.
5. Meneteskan
serum antibodi A pada bagian A, dan serum antibodi B pada bagian B.
6. Dengan
batang gelas yang bersih aduklah cairan pada bagian A dengan hati-hati agar
tidak tercampur dengan cairan di bagian B. Dengan batang gelas yang lain,
aduklah cairan di bagian B, dan dengan batang gelas yang lain aduk cairan di
bagian C.
7. Setelah ½
menit amati cairan bagian mana yang terjadi penggumpalan (aglutinasi). Bila
terjadi penggumpalan, eritrosit akan mengelompok menjadi satu. Kalau kurang
jelas amati di bawah mikroskop binokuler.
8. Buat data
pada tabel.
9. Dengan
menggunakan kemungkinan genotipe golongan darah di bagian pengantar, perkirakan
genotipe golongan darah anda sekeluarga.
B.
Cara kerja Sifat Baka lainnya :
1. memeriksa fenotipe dari sifat baka
yang ada pada tabel, pada diri anda sendiri.
2. Bila anda mempunyai fenotipe
dominan, maka beri tanda (-) untuk gen ke-2.
3. Memperkirakan genotipe anda untuk masing-masing
fenotipe
4.Mencatat dari teman-teman dalam kelompok
anda dan hitung. presentasenya.
5. Bila
keluarga anda sekata, usahakan untuk membuat hal yang sama untuk mereka
IV.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
pengamatan
a.Tabel
golongan darah
No.
|
Nama
|
Golongan
Darah
|
Kemungkinan
Genotipe
|
1.
|
Zainal (ayah)
|
AB
|
IAIB
|
2.
|
Wuhniati(ibu)
|
AB
|
IAIB
|
3.
|
Mifta erni
|
AB
|
IAIB
|
4.
|
Ana fiska
|
A
|
IAIA/IAIO
|
b. Kebakaan lainnya
No.
|
Ciri-ciri
|
Keterangan
|
||||
Ayah
|
Ibu
|
Anak I
|
Anak II
|
|||
1
|
Bentuk wajah
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
2
|
Bentuk mata
|
Biasa
|
Biasa
|
Biasa
|
Biasa
|
|
3
|
Warna mata
|
Hitam
|
Hitam
|
Hitam
|
Hitam
|
|
4
|
Bentuk hidung
|
Mancung
|
Mancung
|
Mancung
|
Mancung
|
|
5
|
Bentuk daun telinga
|
Terpisah
|
Terpisah
|
Terpisah
|
Terpisah
|
|
6
|
Bentuk rambut
|
Lurus
|
Ikal
|
Lurus
|
Lurus
|
|
7
|
Lesung dagu
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
8
|
Warna kulit
|
Coklat
|
Putih
|
Coklat
|
Coklat
|
|
9
|
Tinggi badan
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Tinggi
|
|
10
|
Berat badan
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
|
4.2
Pembahasan
Genotipe
(harafiah berarti "tipe gen") adalah istilah yang dipakai untuk
menyatakan keadaan genetik dari suatu individu atau sekumpulan individu populasi. Genotipe dapat merujuk pada
keadaan genetik suatu lokus maupun keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh kromosom (genom). Genotipe dapat berupa homozigot atau heterozigot. Setelah orang dapat melakukan transfer gen, muncul pula penggunaan istilah hemizigot.
Dalam genetika Mendel (genetika klasik), genotipe sering dilambangkan
dengan huruf yang berpasangan; misalnya AA, Aa, atau B1B1.
Pasangan huruf yang sama menunjukkan bahwa individu yang dilambangkan adalah
homozigot (AA dan B1B1), sedangkan pasangan huruf yang
berbeda melambangkan individu heterozigot. Sepasang huruf menunjukkan bahwa
individu yang dilambangkan ini adalah diploid (2n). Sebagai konsekuensi, individu
tetraploid (4n)
homozigot dilambangkan dengan AAAA, misalnya.
Fenotipe
adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan
perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi
keduanya.
Pengertian
fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotipe
adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter.
Dalam tingkatan ini, contoh fenotipe misalnya warna mata, berat badan, atau
ketahanan terhadap suatu penyakit tertentu. Pada tingkat biokimiawi, fenotipe
dapat berupa kandungan substansi kimiawi tertentu di dalam tubuh. Sebagai
misal, kadar gula darah atau
kandungan protein dalam
beras. Pada taraf molekular, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang diproduksi atau terdeteksinya pita DNA atau RNA pada elektroforesis.
Fenotipe
ditentukan sebagian oleh genotipe individu, sebagian oleh lingkungan
tempat individu itu hidup, waktu, dan, pada sejumlah sifat, interaksi antara
genotipe dan lingkungan. Waktu biasanya digolongkan sebagai aspek lingkungan
(hidup) pula. Ide ini biasa ditulis sebagai
P = G + E +
GE,
dengan P
berarti fenotipe, G berarti genotipe, E berarti lingkungan, dan GE berarti
interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama (yang berbeda dari
pengaruh G dan E sendiri-sendiri.
Pengamatan
fenotipe dapat diliahat dari bentuk fisik atau dapat dilihat dari luar . Namun
demikian, karena ekspresi genetik suatu genotipe bertahap dari tingkat
molekular hingga tingkat individu, seringkali ditemukan keterkaitan antara
sejumlah fenotipe dalam berbagai tingkatan yang berbeda-beda.
Fenotipe,
khhususnya yang bersifat kuantitatif, seringkali diatur oleh banyak gen. Cabang
genetika yang membahas sifat-sifat dengan tabiat seperti ini dikenal sebagai genetika kuantitatif.
Hereditas
adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.
Sudah
terlihat jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai
induknya. Seperti contohnya pada buku Kejadian 30-46 meceritakan bagaimana Yakub dan Laban membagi domba mereka menjadi domba yang putih dan domba yang
berbintik-bintik untuk memastikan tidak ada yang tercuri. Walaupun sudah jelas
bagi orang-orang zaman dahulu bahwa dalam hereditas sifat dan watak diwariskan,
mekanisme dari hereditas itu sendiri masih belum jelas.
Pada
kebakaan lain terdapat anak daun telinga menggantung yang ditentukan oleh gen
dominan autosom,warna mata hitam disebabkan oleh gen dominan homozigotik dimana
mampu membentuk melanindalam jumlah besar sehingga mata berwarna coklat tua
hingga berwarna hitam.gen dominan mempunyai perasa PTC didalam keluarga saya
mempunyai bentuk rambut yang berbeda beda diantaranya ayah saya memiliki rambut
lurus sedangkan ibu saya memiliki rambut kriting anak yang pertama sampai yang
ketiga mempunyai rambut ikal sedangkan yang terakhir memiliki rambut lurus.
Faktor yang
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh faktor dalam
(hereditas),dan faktor luar (lingkungan).faktor internal yaitu faktor yang ada
didalam diri anak itu sendiri) yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi
tertentu yang turut mengenbangkan dirinya sendiri,meliputi ben tuk tubuh,raut
muka,sifat sifat bakat,penyakit.faktor eksternal yaitu hal hal yang datang dari
luar diri anak meliputi pendidikan,pengalaman.keduanya memiliki keterkaitan
yang kuat,setiap beroperasi dengan cara berbeda beda sesuai dengan kondisi
lingkungan.pembawaan tidak akan kondusif bila tanpa didukung oleh lingkungan
terhadap bawaan itu sendiri..
V.KESIMPULAN
Adapun kesimpulannya adalah
1.
pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi juga oleh faktor dalam
(hereditas) dan faktor luar (lingkungan)
2. golongan
darah terbagi menjadi 4 yaitu golongan darah A,B,AB dan O
3. Fenotip
adalah sifat yang dapat terlihat langsung dengan mata, dan genotip adalah sifat
yang tidak bisa dilihat langsung dengan mata atau hanya diketahui oleh individu
itu sendiri
4.
Sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya bisa berupa golongan
darah,wajah,rambut bahkan yang lainnya
5. Setiap individu mempunyai variasi genetik, sifat kebakan
dari setiap individu berbeda.
6. Pewarisan fisik dan psikis adalah dari orang tua
DAFTAR
PUSTAKA
Baim.2012.Genetika.http:Baim87-bio.blogspot.com/apa
itu genetika.html#more
Kimbal,John
W.1994.Biologi Umum.Erlangga:Jakarta
Sastrodinoto.1990.Bilogi
1.Gramedia:Jakarta
Sichesse.2012.MakalahBiologiHereditas.http:sichesse.blogspot.com/2012/04/makalah-biologi-hereditas.html
Surya.1996.Genetika.Gajah Mada University Press
(UEM):Yogyakarta
lampiran
a.Lesung Dagu
DD=1//2X100%=8,33%
dd=11/12x100%=91,67%
b.Anak
daun telinga
EE=8/12x100%=66%
ee=4/12x100%=33,3%
c .Garis
Petumbuhan Rambu
WW=6/12x100%=50%
ww =6/12x100%=50%
d .Ibu
jari
FF=3/12x100%=25%
ff.=9/12x100%=75%
e. Ibu
jari
HH=5/12x100%=41,67%
hh=7/12x100%58,33%
f.otot
tangan
LL=10/12x100%=33,33%
ll.=2/12x100%=16,67%
g.iris
berwarna
PP=4/12x100%=33,33%
pp.=8/12x100%=66,67%
h.ruas jari
MM=12/12x100%=100%
mm.=0/12x100%= 0%
jumlah % gen dominan = 450%
jumah % gen resesif = 450%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar